Senin, 11 Februari 2013

Unsur-unsur Intrinsik dalam Karya Sastra



Untuk menciptakan karya sastra yang bermutu, diperlukan adanya unsur-unsur intrinsik yang kuat. Unsur intrinsik dalam karya sastra seperti yang dimaksud adalah unsur-unsur pembangun sebuah karya sastra yang terdapat di dalam teks karya sastra itu sendiri.
Di dalam memahami sebuah karya sastra, perlu adanya analis intrinsik yaitu mencoba memahami suatu karya sastra melalui informasi-informasi yang ditemui di dalam karya sastra itu atau secara eksplisit terdapad dalam karya sastra. Mengapa demikian? Karena karya sastra menciptikan dunianya sendiri yang berbeda dari dunia nyata. Segala hal yang terkandung dalam dunia karya sastra merupakan fiksi yang tridak berhubungan dengan dunia nyata.   Okeh karena karya sastra menciptakan dunianya sendiri, tentu saja ia dapat dipahami berdasarkan apa yang ada atau secara eksplisit tertulis dalam teks tersebut. Pada umumnya para ahli sepakat bahwa unsur intrinsik dalam karya sastra terdiri dari:
1.                  Tokoh dan penokohan/perwatakan tokoh
2.                  Tema dan amanat
3.                  Latar
4.                  Alur
5.                  Sudut pandang/gaya penceritaaan

Minggu, 10 Februari 2013

Menelusuri Sejarah Cerpen Indonesia



     Cerpen singkatan dari cerita pendek yaitu suatu bentuk prosa naratif fiktif. Dibandingkan karya fiksi-fiksi lain yang lebih panjang, seperti novel, cerpen cenderung padat dan langsung pada tujuannya. Cerpen berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan secara singkat yang dengan cepat tiba ditujuannya, dengan paralel 
pada tradisi penceritaan lisan. Bagaimanakah sejarah cerpen Indonesia?

Kamis, 07 Februari 2013

AKSARA BERTUTUR (dalam goresan FB)

ENTAHLAH' (dalam catatan hari ini)

siapakah yang tidak punya air mata? 
siapa jua berhasrat mati dalam keranda duka, terpasung duri2 kecewa? 
nilai sebuah pengakuan dan kejujuran, bukanlah pertimbangan antara kesempurnaan, jika rasa dalam hati membisik lirih 

lantas, perjalanan adalah jejak, serta cerita yg berbaur pd udara, mengatup di sela detak jantung, mengurai pada ingatan 
benarkah kata hening kala jaga, bahwa bekas tapak kaki tersapu angin dan debu jalanan, lantas peristiwa menjadi sejarah berita rasa terkenang, dan siapakah kiranya tidak bernafas ketika hidup menjelaskan keharusan? 

@ditulis ulang dalam 'gejolak diam'

Dengarkan hati,
resapi makna menebak kemungkinan pada kasih yang datang hampiri jiwa'

Detik berjalan mengiringi masa
jika dendang yang kau dengar, itu desiran hati ikhlas ucapan jiwa

tak mudah tentukan sikap tuk labuhkan cinta
hanya niat yang tulus segala halang tak surutkan langkah tuk menunda pinta'

#Entahlah, berharap bukan rekaan yang menebak tapi kata pada santun yang tak beranjak'