Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Dalam makalah ini akan membahas bagaimana perbedaan antara media pembelajaran, media pendidikan serta media massa dalam pembelajaran Bahasa.
Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pendidikan sebagai alat bantú mengajar. Sedangkan penilaian adalah untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya tujuan pengajaran. Kedudukan media pendidikan sebagi alat bantú mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru.
Di sini juga akan dibahas penggunaan media pembelajaran. Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian dalam makalah ini.
Gores - Gores
Selasa, 20 Januari 2015
Selasa, 07 Januari 2014
Contoh Kata Pengantar Makalah Bahasa Indonesia'
Kata pengantar adalah salah satu hal yang penting dalam sebuah karya ilmiah baik itu berupa makalah, skripsi, ataupun karya tulis lainnya. Kata pengantar akan disisipkan sebelum topik pembahasan utama. Dengan adanya kata pengantar, maka akan membantu pembaca untuk mengetahui sedikitnya informasi mengenai topik dari pembahasan yang dikerjakan dalam sebuah karya ilmiah. Tidak hanya itu, kata pengantar juga berperan penting dalam sebuah karya tulis, sebab seseorang yang akan menjadi pembaca karya tulis tersebut bisa menilai karya yang Anda buat dalam membuat kata pengantar yang baik. Nah, berikut adalah contoh kata pengantar makalah bahasa Indonesia yang mungkin bisa Anda jadikan referensi.
Rabu, 25 Desember 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERPADU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Dalam kehidupan modern saat ini,
penguasaan bahasa tulis bagi seseorang mutlak diperlukan.
Namun, dalam kenyataan
pembelajaran menulis di sekolah kurang begitu mendapatkan perhatian yang
memadai. Akibatnya, keterampilan
menulis siswa kurang memadai.
Ada beberapa penyebab kekurang berhasilan
pembelajaran menulis di Sekolah. Salah satu penyebabnya ialah penyampaian
materi yang masih menggunakan pendekatan tidak terpadu.
Keempat keterampilan berbahasa
(keterampilan menulis, membaca, menyimak, dan berbicara) ini berdiri
sendiri-sendiri, bahkan dianggap sebagai ilmu tersendiri.
Realisasi pembelajaran menulis
secara terpadu terikat dua hal, yaitu (1) keseluruhan proses
pembelajaran berorientasi pada
kebermaknaan dan (2) pembelajaran berorientasi pada pembelajar.
Atau dengan kata lain "Pembelajaran dijadikan fokus utama sebagai
pelaku pembelajaran"
Jumat, 18 Oktober 2013
Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran
Dalam proses
pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga
seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut
adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3)metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, (5) taktik pembelajaran, dan (6)model pembelajaran.
Berikut ini akan dipaparkan pengertian istilah – istilah tersebut, dengan
harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Sabtu, 31 Agustus 2013
KETIKA
Gerimis di pucuk pucuk daun bambu
teteskan senandung keraguan
pada ranting ranting yang teduh
mengibas membisik lirih indahnya kedamaian
gerimis di pucuk pucuk daun bambu
aku mendengar nyanyian kehampaan
pada batang batangnya yang rindang
mengusik menggelitik seribu kenang
selembar daun meluruhkan tubuh
jatuh menyentuh bumi yang basah
terkulai pada hamparan kisah
penuh gurat semburat warna tersirat
gerimis di pucuk pucuk daun bambu
sisakan tanya dan asa dalam nyata
teteskan senandung keraguan
pada ranting ranting yang teduh
mengibas membisik lirih indahnya kedamaian
gerimis di pucuk pucuk daun bambu
aku mendengar nyanyian kehampaan
pada batang batangnya yang rindang
mengusik menggelitik seribu kenang
selembar daun meluruhkan tubuh
jatuh menyentuh bumi yang basah
terkulai pada hamparan kisah
penuh gurat semburat warna tersirat
gerimis di pucuk pucuk daun bambu
sisakan tanya dan asa dalam nyata
Minggu, 10 Maret 2013
Senin, 11 Februari 2013
Unsur-unsur Intrinsik dalam Karya Sastra
Untuk menciptakan karya sastra yang
bermutu, diperlukan adanya unsur-unsur intrinsik yang kuat. Unsur
intrinsik dalam karya sastra seperti yang dimaksud adalah unsur-unsur
pembangun sebuah karya sastra yang terdapat di dalam teks karya sastra itu
sendiri.
Di dalam memahami sebuah karya sastra, perlu adanya analis intrinsik yaitu mencoba memahami suatu karya sastra melalui informasi-informasi yang ditemui di dalam karya sastra itu atau secara eksplisit terdapad dalam karya sastra. Mengapa demikian? Karena karya sastra menciptikan dunianya sendiri yang berbeda dari dunia nyata. Segala hal yang terkandung dalam dunia karya sastra merupakan fiksi yang tridak berhubungan dengan dunia nyata. Okeh karena karya sastra menciptakan dunianya sendiri, tentu saja ia dapat dipahami berdasarkan apa yang ada atau secara eksplisit tertulis dalam teks tersebut. Pada umumnya para ahli sepakat bahwa unsur intrinsik dalam karya sastra terdiri dari:
Di dalam memahami sebuah karya sastra, perlu adanya analis intrinsik yaitu mencoba memahami suatu karya sastra melalui informasi-informasi yang ditemui di dalam karya sastra itu atau secara eksplisit terdapad dalam karya sastra. Mengapa demikian? Karena karya sastra menciptikan dunianya sendiri yang berbeda dari dunia nyata. Segala hal yang terkandung dalam dunia karya sastra merupakan fiksi yang tridak berhubungan dengan dunia nyata. Okeh karena karya sastra menciptakan dunianya sendiri, tentu saja ia dapat dipahami berdasarkan apa yang ada atau secara eksplisit tertulis dalam teks tersebut. Pada umumnya para ahli sepakat bahwa unsur intrinsik dalam karya sastra terdiri dari:
1.
Tokoh dan penokohan/perwatakan tokoh
2.
Tema dan amanat
3.
Latar
4.
Alur
5.
Sudut pandang/gaya penceritaaan
Langganan:
Postingan (Atom)