Rabu, 25 Desember 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERPADU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa tulis bagi seseorang mutlak diperlukan.
Namun, dalam kenyataan pembelajaran menulis di sekolah kurang begitu mendapatkan perhatian yang
memadai. Akibatnya, keterampilan menulis siswa kurang memadai.
Ada beberapa penyebab kekurang berhasilan pembelajaran menulis di Sekolah. Salah satu penyebabnya ialah penyampaian materi yang masih menggunakan pendekatan tidak terpadu.
Keempat keterampilan berbahasa (keterampilan menulis, membaca, menyimak, dan berbicara) ini berdiri sendiri-sendiri, bahkan dianggap sebagai ilmu tersendiri.
Realisasi pembelajaran menulis secara terpadu terikat dua hal, yaitu (1) keseluruhan proses
pembelajaran berorientasi pada kebermaknaan dan (2) pembelajaran berorientasi pada pembelajar.
Atau dengan kata lain "Pembelajaran dijadikan fokus utama sebagai pelaku pembelajaran"


1. Kemampuan Menulis
Menulis pada hakikatnya adalah melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami seseorang untuk dibaca orang lain yang dapat memahami bahasa dan
lambang-lambang grafis itu (HG Tarigan, 1983:21).
Sebagai bentuk penuangan gagasan, jenis-jenis tulisan berdasarkan tujuan yang disampaikan
ada bermacam-macam. Keraf (1995:6-7) membagi jenis tulisan menjadi lima yaitu (1) eksposisi, (2)
argumentasi, (3) persuasi, (4) deskripsi, dan (5) narasi. Selanjutnya dikemukakan bahwa persuasi
merupakan varian dari argumentasi.
Gorys Keraf (1984: 8-9) mengemukakan bahwa manfaat menulis, yaitu untuk (1) mengenal diri
sendiri, (2) lebih memahami orang lain, (3) belajar mengamati dunia sekitar dengan cermat, dan (4)
untuk mengembangkan proses berpikir secara jelas dan teratur.
Dalam proses menulis sekurang-kurangnya mencakup lima unsur, yaitu (1) isi karangan, (2)
bentuk karangan, (3) tata bahasa, (4) gaya, dan (5) ejaan dan tanda baca (Harris, 1974:68).
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses menulis akademik, tahap-tahap menulis meliputi (1) tahap prapenulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan
(revisi).Tulisan yang baik mempunyai ciri-ciri (1) mudah, (2) berterima, (3) ekonomis, (4) tepat, (5)
langsung, (6) utuh, dan (7) gramatikal.

2. Penguasaan Struktur Bahasa dalam Menulis
Aspek penguasaan struktur bahasa (gramatikal) merupakan salah satu dari bekal kemampuan
menulis. Penguasaan terhadap struktur bahasa berarti kemampuan untuk mengetahui struktur bahasa
sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Dalam perkembangan sekarang, struktur bahasa bahkan bukan hanya tata bunyi, tata bentuk,
tata kalimat, dan tata makna, melainkan sudah sampai kepada tata wacana.

Kaitan Teknik Penulisan dengan Kemampuan Berbahasa dalam Menulis
Teknik penulisan (ilmiah) mempunyai dua aspek, yaitu (1) gaya penulisan (membuat ilmiah) dan
(2) teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan yang digunakan dalam penulisan.
Komunikasi (ilmiah) harus jelas dan tepat yang memungkinkan proses penyampaian pesan yang
bersifat reproduktif dan impersonal.
Dalam penyusunan paragraf, penguasaan kalimat oleh para pembelajar sangat penting karena kalimat merupakan pendukung paragraf yang merupakan dasar pokok karangan. Karangan yang baik
terdiri atas susunan kalimat yang baik.

3. Penilaian Tulisan
Dalam menilai suatu tulisan, ada beberapa cara yang digunakan. Madsen (1983:120) membagi
cara penilaian karangan menjadi dua, yaitu (1) cara analitik dan (2) cara holistik. Penilaian secara
analitik dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat aspek-aspek yang ada dalam karangan. Penilaian
holistik dilakukan dengan cara melihat karangan secara menyeluruh dan dalam hal ini yang
dipentingkan sifat komunikasinya.

Pendekatan Pembelajaran Terpadu

a. Hakikat Pembelajaran Terpadu
Istilah terpadu oleh Nasution (1978: 10) dikaitkan dengan kurikulum terpadu bahwa pembelajaran
terpadu ialah pembelajaran yang meniadakan batas-batas berbagai mata pelajaran dalam bentuk unitunit atau keseluruhan. Kebulatan bahan pelajaran diharapkan dapat membentuk pribadi pembelajar
yang terpadu, yaitu manusia yang sesuai dan selaras.

b. Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran berbahasa mempunyai tujuan
agar siswa tuntas berbahasa. Semua pendekatan yang dikonsepkan oleh para pakar bahasa bertujuan
agar anak didik segera terampil berbahasa dalam penggunaan bahan ajar tertentu (Pateda, 1991: 98).
Istilah pendekatan terpadu dikemukakan oleh Oxford, et al. (1994: 257) bahwa pendekatan
terpadu adalah pengajaran keterampilan berbahasa pada membaca, menulis, menyimak, dan berbicara
yang satu berhubungan dengan yang lain, pada waktu suatu pengajaran berisi aktivitas-aktivitas yang
menghubungkan antara menyimak dan berbicara serta menulis dan membaca dengan penekanan pada
kenyataan dan kebermaknaan komunikasi.

c. Model Pembelajaran Terpadu
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, dan unit tematiknya terdapat beberapa cara
merencanakan pembelajaran terpadu. Forgaty (1991: 15) mengajukan beberapa model pembelajaran
terpadu, antara lain (1) connected, (2) nested, (3) webbed, dan (4) integrated.
Dalam pembelajaran menulis diupayakan pada keterampilan berbahasa yang ditunjukkan untuk
memahami isi, menggabungkan daya pikir, dan menggabungkan keterampilan sosial.

d. Model Pembelajaran Terpadu dalam Keterampilan Berbahasa
Teori keterpaduan bahasa, menurut Pappas et al. (1995: 7) didasari oleh tiga prinsip, yaitu (1)
pembelajar yang aktif dan konstruktif, (2) bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan tujuan kehidupan sosialnya dalam bermacam-macam bahasa, dan (3) pengetahuan
yang diorganisasi dan disusun berdasarkan individu pembelajar melalui intraksi sosial.
Di dalam pembelajaran ini porsi menulis lebih banyak dibandingkan dengan aspek keterampilan
yang lain.
Pola-pola pembelajaran kemampuan menulis dapat bervariasi, antara lain sebagai berikut.
Menyimak – berdiskusi – menulis
Berdiskusi – menulis - membaca
Menulis – melaporkan – membaca
Membaca – menulis – berdiskusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar